Rabu, 30 Desember 2009
ahhh senang
di sma gue, gue punya peer group (geng sebutan sehari2nya) gue kangen bgt masa-masa jalan bareng sama geng gue ini. ciaaaah! hahaha salah satunya pas kita karokean sebelum gue pergi ke jogja! memorable bangeet!!!huh sayang kita semua udah beda2 jurusan dan kampusnya. kapan-kapan ngumpul lagi dooong kayak dulu! :)
HIGH SCHOOL MADNESS
gurita cikeas
Kalo dipikir-pikir ya, kenapa ya namanya gurita cikeas? Kenapa ga cumi-cumi? Kenapa ga tikus?(kan disebut-sebut tikus simbol koruptor) Kenapa ga kelinci? (kan lucu imut-imuT gicu?.LOH??)
Samsung Corby vs Tabungan!
"kalo kita ada di dua pilihan yang susah, pilih yang paling menguntungkan!"(yaiyalah!)Sekarang gue mau curhat ah di blog gue, gue lagi dilema ni. Gue pengen ganti handphone berhubung handphone gue yang kampret itu udah ga bisa berfungsi dengan semestinya. Banyak banget pengalaman ga ngenakin dengan handphone kampert ini.
-soso-
Pertama, gue kan waktu itu ke PIM. Gue janjian sama pea, uty, edan, dll. Terus pas mau pulang dari pim ke rumah amek, BLASH! hp gue mati dengan cantiknya. terus gimana dong gue baliknya? gue luping jalan ke rumahnya amek, sedangkan hp gue mati. Kalo gue nyasar gimana coba? akhirnya gue berpikiran untuk ke wartel di pim1. Setelah gue pikir-pikir daripada gue nyasar ga karuan, mending gue minta dijemput sama riri (keponakan gue) aja dari pim, baru abis itu ke amek. Oke karena gue udah terbiasa dengan kematian tiba-tiba handphone gue, gue sebelumnya minjem hp pea buat numpang save nomer pea. Well done, gue nelfon si riri dan minta dijemput. Ribet banget kan? coba kalo hp gue ga mati. Gue balik aja langsung ke rumah amek.
Kedua, kemarin gue ke cilacap. Kawinannya mbak yas. Semarang-Cilacap tuh 7 jam. Selama 7 jam, hape gue hanya bertahan nyala 3 jam. Sisa 4 jamnya gue lewati dengan tidur dan bengong! huh! Sial..
Nyebelin banget ga sih? Makanya gue pengen banget ganti hand phone. Tapi gue mikir-mikir lagi ni. Kalo gue beli handphone baru, tabungan gue tinggal kentut doang!!! kalo gue kenapa-kenapa di semarang gue gada duit donnnnng..Gue harus gimana dooong???
nih handphone idaman dan impian gue:
Corby!!!! huhuhu pengen..beliin gue dong. hehehe.
Selasa, 29 Desember 2009
titip absen
y : oke kalo bisa pasti gw absenin. tapi kalo dosennya susah ga janji yaa..
well, percakapan ini sering banget gue denger (sebenernya sih gue juga sering terlibat dalam percakapan semacam ini hehe, ssuuuttt:p). apa itu titip absen? titip absen adalah prilaku meniru atau bisa juga dibilang memalsukan tanda tangan seseorang ke daftar hadir perkuliahan. Orang yang titip absen biasanya mengizinkan orang yang dititipinya itu memalsukan tandatangannya. Mahasiswa melakukannya supaya absennya tidak mencapai batas maksimal ketidakhadirannya. Banyak alasan yang bikin mahasiswa melakukannya, antara lain dengan titip absen. Tapi kayaknya titip absen ini membuat kecanduan deh. Karena mudah dan emang nguntungin banget. Tapi kebiasaan titip absen juga berdampak lho, jelas lah, emang sih kita bisa tetep ujian, tapi kadang-kadang kita bakal ngerasa kehilangan momen penjelasan dosen. Siapa tau penjelasan dosen yang ga ada di handout atau catetan temen itu keluar di ujian. huh! kalo gini mah rugi juga ya. jadi gimana dong? Minimalin aja titip absen! cuma itu caranya hehehehe
Senin, 28 Desember 2009
Lestarikan kebaya
uas filsafat *sigh*
KIDUL vs NYI RORO KIDUL
Tanggal akses : 13 Juli 2009
Di post oleh : Gantharwa .
(http://gantharwa.wordpress.com/2007/01/13/kanjeng-ratu-kidul-vs-nyi-roro-kidul/)
Pada tahun 1999 bulan Agustus di semua Koran nasional yang bertempatan di Jakarta memuat mengenai pemusnahan benda-benda pusaka dari Pengusaha Laut Selatan dan pengusiran terhadap Penguasa Laut Selatan oleh sejumlah pakar yang mengaku memiliki kemampuan dan dan ahli dalam metafisik serta sejumlah pakar ulama serta rohaniwan. Diantar mereka menyebut Penguasa Laut Selatan adalah Nyi Roro Kidul.
Saya kemudian lalu bertemu dengan seorang Kadang yang telah menuliskan Surat kepada Koran tersebut untuk dibuat di Suara Pembaca, katanya tujuannya adalah untuk menetralisir opini selama ini berkembang: kira-kira ini kutipan isinya yang masih saya simpan;
Salam damai dan sejahtera. Saya sangat berterima kasih kalau surat ini dapat diterbitkan. Saya ini menjelaskan atau menjernihkan soal siapa Penguasa Laut Selatan. Selama ini masyarakat telah keliru, karena menganggap Peguasa Laut Selatan adalah Nyi Roro Kidul dan karena perbuatannya maka Penguasa Laut Selatan menjadi sangat menakutkan bagi masyarakat tertentu.
Melalui surat ini ingin saya menegaskan bahwa Penguasa Laut selatan, ”sekali-kali” bukan Nyi Roro Kidul yang selama ini di kenal oleh masyarakat, tapi melainkan ”Kanjeng Raru Kidul”. Dialah yang sebenarnya Penguasa Laut Selatan yang selama ini dimaksud, bukanlah Nyi Roro Kidul. Status dari Kanjeng Ratu Kidul adalah merupakan Raja/Penguasa di laut selatan, sedangkan Nyi Roro idul adalah Patih Nya.
Dan selama ini bencana dan mara bahaya adalah ulah dari kenakalan Nyi roro Kidul, tapi selama ini dianggap Penguasa Laut Selatan yang bikin ulah (seolah-olah seorang pembantu menyalahgunakan nama tuannya)-(atau anak bikin ulah bapak yang namanya tercoreng. Red). Maka Kanjeng Ratu Kidul dan Nyi Roro Kidul adalah dua pribadi yang berbeda. Jadi tanpa mengurangi rasa hormat kepada para guru, dukun, paranormal, atau apapun sebutannya, yang mengatakan Penguasa Laut Selatan adalah Nyi Roro Kidul, agar direnungkan kembali karena suatu kekeliruan (saya menjamin).
Demikian informasi yang bisa saya sampaikan, suatu saat saya akan menjelaskan mengapa Kanjeng Ratu Kidul seolah-olah membiarkan patihnya berbuat demikian dan asal usul serta misi dari Penguasa Laut Selatan.
(http://gantharwa.wordpress.com/2007/01/13/kanjeng-ratu-kidul-vs-nyi-roro-kidul/)
Masyarakat Indonesia tidak pernah lepas dari hal-hal yang berbau klenik. Nyi Roro Kidul misalnya merupakan mitos populer yang diyakini oleh masyarakat Jawa pada umumnya dan masyarakat pesisir selatan Laut Jawa pada khususnya. Lantas apakah benar Pesisir Selatan Laut Jawa memiliki penguasa yang bernama Kanjeng Ratu Kidul? Masyarakat Jawa memang meyakini keberadaan Kanjeng Ratu Kidul, namun apakah keberadaannya benar-benar ada secara ilmiah yang didukung dengan bukti-bukti, sampai kini belum terbukti. Lantas apa itu keyakinan?
Keyakinan merupakan suatu hal yang kita percayai keberadaannya tanpa kita perlu membuktikan benar atau tidaknya. Dalam hal ini, masyarakat Jawa meyakini keberadaan Nyi Roro Kidul tanpa membuktikan secara ilmiah dan nyata. Cukup dengan mitos yang berkembang turun menurun dan cerita-cerita subyektif dari mulut ke mulut. Hal ini berbeda dengan apa yang disebut pengetahuan. Pengetahuan merupakan sesuatu yang benar-benar nyata dan terjadi dan memiliki pembuktian sebagai penguatnya. Contohnya, bumi memiliki gravitasi, buktinya semua benda yang di dilambungkan pasti akan jatuh ke arah bawah. Hal ini merupakan pengetahuan dimana terdapat pembuktian.
Keyakinan
Keyakinan adalah sikap mental seseorang dalam hubungan dengan objek tertentu yang disadarinya sebagai ada atau terjadi dimana objek yang disadari itu tidak perlu harus ada sebagaimana adanya (Keraf, Sony. Mikhael Dua, 2001.hal 30). Kita tidak peduli apakah sesuatu yang kita yakini benar atau keliru. Karena kita menyadari objek itu ada sehingga menimbulkan kepercayaan yang kuat yang melahirkan kepercayaan. Dalam contoh di atas, masyarakat Jawa menyadari keberadaan Nyi Roro Kidul. Mereka menyadarinya karena mendengar cerita-cerita mengenai keberadaanya, misalnya cerita mengenai orang yang memakai baju hijau akan tenggelam dibawa nyi roro kidul. Kenyataan yang mereka lihat memang orang yang tenggelam kebetulan sedang memakai baju hijau. Hal ini mengarahkan mereka untuk percaya akan nyi roro kidul dan kepercayaan yang kuat menimbulkan keyakinan. Namun apa yang kita yakini bisa saja keliru. Karena objek yang disadari ada, tidak perlu ada sebagaimana adanya (Keraf, Sony. Mikhael Dua, 2001.hal:30). Keyakinan tidaklah selalu sama pada setiap individu dan tidak bisa dipaksakan untuk sama. Keyakinan akan adanya nyi roro kidul yang dianut masyarakat pesisir selatan Laut Jawa tentu tidak sama dan bisa dipaksakan pada masyarakat pesisir selatan di Sumatera misalnya. Masyarakat di Sumatera belum tentu mengalami hal yang sama sehingga mereka menjadi percaya akan hal yang sama pula.
Pengetahuan
Pengetahuan adalah sikap mental seseorang dalam hubungan dengan objek tertentu yang disadarinya sebagai ada atau terjadi dimana objek yang disadari itu memang ada sebagaimana adanya dan terjadi sebagaimana yang di-klaim (Keraf, Sony. Mikhael Dua, 2001.hal 31). Pengetahuan tidak bisa salah atau keliru karena bila pengetahuan terbukti salah atau keliru tidak bisa dianggap lagi sebagai pengetahuan, apa yang dianggap sebagai pengetahuan tersebut berubah menjadi keyakinan (Keraf, Sony. Mikhael Dua, 2001.hal 30). Untuk itu unsur terpenting dari pengetahuan adalah adanya kebenaran, kebenaran perlu bukti sebagai penguatnya.Misalnya seorang ilmuwan mengadakan uji coba terhadap binatang percobaan, semata-mata untuk melihat dan menemukan bukti konkrit bahwa ramuan yang diciptakannya benar-benar bereaksi.
Keyakinan bisa saja keliru, namun pengetahuan tidak bisa keliru. Karena apabila keyakinan salah tetap sah saja dianut sebagai keyakinan. Sedangkan pengetahuan apabila terbukti salah, tidak bisa dianggap lagi sebagai pengetahuan dan berubah status menjadi sekadar keyakinan belaka (Keraf, Sony. Mikhael Dua, 2001.hal 31).
Apa yang dianggap sebagai pengetahuan lalu dirumuskan sebagai proposisi. Maka, pengetahuan yang diungkapkan dalam proposisi itu hanya sah dianggap sebagai pengetahuan kalau proposisi itu memang dalam kenyataannya benar sesuai yang diungkapkan. (Keraf, Sony. Mikhael Dua, 2001.hal 31).
Macam – macam pengetahuan menurut Polanya
Biasanya dibedakan antara tiga macam pengetahuan, yaitu pengetahuan/tahu bahwa, pengetahuan/tahu bagaimana, dan pengetahuan/tahu tentang. Namun dapat ditambahkan lagi satu lagi jenis pengetahuan yang serumpun, yaitu pengetahuan/tahu mengapa.
a. Tahu bahwa
adalah pengetahuan tentang informasi tertentu. Disebut juga pengetahuan teoritis. Pengetahuan ini berkaitan dengan keberhasilan dalam mengumpulkan informasi. Apabila seseorang memiliki pengetahuan jenis ini berarti ia memiliki informasi lebih dari yang orang lain punyai.
b. Tahu bagaimana
Pengetahuan yang menyangkut bagaimana melakukan sesuatu. Berkaitan dengan ketrampilan melakukan sesuatu. Bersifat praktis. Lebih diutamakan dibanding pengetahuan teoritis
c. Antara “tahu bagaimana” dan “tahu akan”
Dengan mengetahui secara pribadi, seseorang pada akhirnya semakin tahu bagaimana bertindak secara tepat. Seperti contoh keahlian seorang bidan dalam menangani pasien yang hendak melahirkan terkait dengan pengetahuan yang diperoleh dan pengalaman yang sudah didapatnya.
d. Antara “tahu mengapa” dan ketiga jenis pengetahuan lainnya
Untuk mencapai pengetahuan yang lebih mendalam, kita tidak hanya berhenti pada “tahu bagaimana”. Dengan kata lain, kita membutuhkan “pengetahuan mengapa” supaya pengetahuan bahwa sesuatu itu terjadi sebagaimana adanya benar-benar akurat. Untuk bisa tahu bagaimana melakukan sesuatu, dalam banyak kasus kita perlu mengetahui mengapa sesuatu terjadi.
Untuk bisa mempunyai “pengetahuan mengapa” sesuatu terjadi, kita perlu mempunyai pengalaman pribadi, kita perlu “tahu akan”, yaitu tahu secara mendalam tentang hal tersebut.
(Keraf, Sony. Mikhael Dua, 2001.hal 33-36)
Hubungan Pengetahuan-Keyakinan
Persamaan antara Pengetahuan dan Keyakinan merupakan sikap mental seseorang dalam hubungan dengan objek tertentu yang disadarinya sebagai ada atau terjadi (Keraf, Sony. Mikhael Dua, 2001, hal 30).
Perbedaan antara pengetahuan dan Keyakinan. Dalam keyakinan perlu diingat bahwa hal yang dipercayai keberadaanya, tidak perlu benar-benar nyata. Keyakinan akan Tuhan misalnya, tentunya kita tidak pernah melihat wujud dan fisiknya secara real, tetapi kita percaya dengan merasakan kebesaran-Nya dan kekuasaan-Nya sehingga kita meyakini-Nya. Tentunya hal ini sangat bertolak belakang dengan apa yang disebut pengetahuan. Karena pengetahuan hal-hal yang dipercayai keberadaannya benar-benar terjadi dan nyata sebagaimana yang terjadi dan dperkuat dengan bukti-bukti
Terlepas dari itu semua, keyakinan dan pengetahuan memiliki hubungan yang erat. Dimana suatu pengetahuan dapat terdegradasi menjadi keyakinan belaka jika pengetahuan tidak sesuai dengan apa yang terjadi atau dengan kata lain tidak memiliki unsur-unsur kebenaran.
Mengapa keyakinan harus dibedakan dengan pengetahuan?
Tentunya seperti yang telah dijabarkan di atas bahwa keyakinan dan pengetahuan adalah sesuatu yang memang berbeda. Perbedaannya terletak pada unsure kebenaran yang dimiliki. Seseorang tidak perlu menyelidiki benar atau tidaknya sesuatu, karena benar atau kelirunya suatu objek tetap dapat diyakini. Sedangkan pengetahuan, sesuatu yang tidak dapat memenuhi unsur kebenaran, secara mutlak tidak dapat dikatakan sebagai pengetahuan.
Selain itu keduanya perlu dibedakan agar kita tidak mencampur adukan antara keyakinan dan pengetahuan. Jika kita mencampur adukan keduanya maka yang terjadi kemudian, makna dari sebuah kebenaran akan menjadi bias dan samar. Sehingga kita tidak bisa membedakan mana hal yang benar dan mana yang salah. Dengan ilustrasi, seorang hakim yang dengan keyakinannya, percaya keterangan saksi yang melihat terdakwa berada dilokasi, namun kenyataannya sidik jari terdakwa tidak ditemukan di senjata yang digunakan. Apa yang terjadi bila hakim di sebuah pengadilan memvonis seorang terdakwa hanya karena percaya dan yakin bahwa sang terdakwa melakukan pelanggaran, tanpa terbukti melakukannya? Oleh karena itu yang kita perlukan tidak hanya yakin terhadap sesuatu hal namun juga tahu kebenaran dari kenyataan yang terjadi, dengan melihat fakta dan bukti yang menguatkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Sony. Mikhael Dua, 2001. Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis. Yogyakarta: Kanisius
KANJENG RATU KIDUL vs NYI RORO KIDUL, Tanggal akses : 13 Juli 2009,
(http://gantharwa.wordpress.com/2007/01/13/kanjeng-ratu-kidul-vs-nyi-roro-kidul/)
Skeptisisme Sebagai Salah Satu Bentuk Keyakinan, Tanggal akses : 13 Juli 2009,
http://davidsanjana.wordpress.com/2008/07/21/skeptisisme-sebagai-salah-satu-bentuk-keyakinan/
Ketika Pemahaman Komunikasi Nonverbal akan Membantu kita dalam Memaknai Persepsi Interpersonal Lawan Bicara
Seperti yang sudah diketahui, komunikasi terbagi dua. Komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan kata-kata yang disimbolkan dengan bahasa. Sedangkan jenis lainnya adalah lawan dari komunikasi verbal itu sendiri, yaitu komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal bukanlah hal yang asing dalam hidup kita. Memang dari segi istilah terlihat membingungkan namun kita sering sekali menggunakannya, malahan tanpa sadar hampir setiap kita berkomunikasi kita menggunakan jenis komunikasi ini. Komunikasi nonverbal secara sederhana dapat dimaknai sebagai komunikasi tanpa menggunakan kata-kata. Istilah non verbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata yang terucap ataupun tertulis. Menurut Erving Goffman, meskipun seseorang berhenti berbicara namun ia tidak berhenti berkomunikasi melalui idiom tubuh (Mulyana, Deddy, 2001). Komunikasi nonverbal yang sering kita lakukan antara lain: menggeleng untuk menyatakan tidak, mengangguk untuk menyatakan iya, melambaikan tangan sebagai pelengkap ketika menyapa seseorang atau ketika mengucapkan selamat tinggal, mengerutkan dahi sebagai tanda bahwa seseorang bingung, volume suara yang keras ketika marah, dan lain-lain. Stewart dan D’Angelo (1980) berpendapat bahwa bila kita membedakan pesan verbal dari non verbal dan vocal dari non vocal, kita memiliki 4 kategori yaitu pesan verbal/ vocal yaitu komunikasi melalui kata yang diuacapkan, pesan verbal/ non vocal yaitu kata-kata yang digunakan tapi tidak diucapkan, pesan non verbal/ vocal yaitu menggerutu, pesan non verbal/ non vocal yaitu hanya mencakup sikap dan penampilan. Maka pesan non verbal membawa pesan-pesan nonlinguistic, (L.Tubbs, Stewart. Sylvia Moss,1996).
Komunikasi nonverbal kerap terwujud dengan bahasa tubuh. Sering kali terlihat di berbagai media, SBY melambaikan tangan saat dirinya tampil di khalayak umum. Misalnya pada saat kampanye pemilu presiden kemarin, ia kerap melambaikan tangan kepada ribuan orang pendukungnya atau SBY melambaikan tangan bersama Boediono sesaat setelah acara pelantikan mereka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Apa yang dilakukan oleh SBY merupakan bentuk komunikasi nonverbal yang dilakukannya dengan berbagai tujuan. Dalam acara kampanye, ia melambaikan tangannya untuk menyapa ribuan pendukungnya yang mengelu-elukan namanya. Sedang seusai pelantikan, ia melambaikan tangan untuk menyapa masyarakat Indonesia, seolah-olah menympaikan “Halo Indonesia, kami pemimpin barumu” sambil melambaikan tangan.
Setiap bangsa juga memiliki bentuk-bentuk komunikasi nonverbal yang berbeda. Orang jawa sangat kental dalam hal ini, orang jawa banyak menggunakan simbol-simbol nonverbal dalam kesehariannya, membungkukkan badan ketika melewati orang tua misalnya. Selain itu. masyarakat jawa biasanya berbicara dengan menggunakan volumenya tidak terlalu keras, kecepatan yang relatif lambat, dan intonasi yang pelan. Berbeda dengan orang batak, mereka menggunakan volume yang lebih keras, kecepatan yang relatif cepat, dan dialek melayu yang kental. Hal ini memungkinkan untuk mempengaruhi persepsi interpersonal kita terhadap orang batak bila kita sedang berbicara dengan mereka. Mungkin anggapan awal kita dari cara berbicaranya, orang batak kasar. Hal ini kerap menimbulkan noise dalam komunikasi. Lantas apakah pemahaman akan komunikasi nonverbal dapat membantu seseorang dalam memaknai persepsi interpersonal lawan bicaranya?
Persepsi interpersonal adalah pemberian makna pada sesuatu objek, dalam hal ini manusia. Dalam bahasa sehari-hari, persepsi interpersonal dapat dipahami sebagai pandangan kita terhadap orang lain. Persepsi, menurut Rakhmat Jalaludin (1998: 51), adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Misalnya kita dapat mempersepsikan seseorang mempunyai sifat darmawan karena kita sering melihatnya memberikan uang kepada pengemis. George Elliah Muller mengatakan bahwa persepsi menimbulkan jejak rekam pada otak. (Wirawan, 1980).
Pada persepsi interpersonal, stimuli mungkin sampai kepada kita menurut lambang-lambang verbal atau grafis yang disampaikan pihak ketiga (Rakhmat Jalaludin:1998). Dewi Persik adalah artis yang banyak menuai sensasi. Masing-masing orang tentu memiliki pandangan yang berbeda terhadap Dewi Persik. Ada yang menganggapnya artis yang lebih mengandalkan sensasi ketimpbang prestasi, ada yang menganggapnya wanita murahan karena memakai baju yang seronok, dan lainnya. Bagi masyarakat umum yang sering menonton tayangan infotainment tentu akan berpandangan seperti itu, karena mereka mendapat stimuli dari narasi-narasi infotainment yang akhirnya membentuk pandangan mereka terhadap dewi. Stimuli dari pihak ketika mengurangi kecermatan persepsi kita (Rakhmat Jalaludin:1998). Tapi bila kita adalah anggota keluarga Dewi Persik, tentu pandangan kita terhadapnya tidak akan seburuk itu. Anggota keluarga Dewi Persik mungkin saja berpandangan bahwa dewi adalah anak yang berbakti karena mampu menjadi tulang punggung keluarga.
Kemudian, pada persepsi interpersonal kita mencoba memahami apa yang tidak tampak pada alat indera kita (Rakhmat Jalaludin:1998). Misalnya kita mencoba memahami apa yang melatarbelakangi Dewi Persik selalu tampil seronok, mungkin ia merasa nyaman dengan baju terbuka, atau agar tetap laris manis dilirik produser. Selanjutnya dalam persepsi interpersonal, faktor-faktor personal dalam diri kita dan karakteristik orang yang ditanggapi menyebabkan persepsi interpersonal sangat cenderung untuk keliru (Rakhmat Jalaludin:1998). Kalangan alim ulama cenderung mempersepsikan Dewi Persik sebagai perempuan yang tidak mengerti akidah karena kerap mempertontonkan auratnya. Hal ini terbukti dengan adanya pencekalan yang dilakukan wakil walikota Serang dan Front Pembela Islam karena khawatir aksi panggungnya yang vulgar, dapat merusak moral. (Sumber:http://www.detikhot.com/read/2008/04/28/180702/930914/230/dewi-persik-tak-gentar-dicekal-saipul-jamil).
Kemudian, karena sifat manusia yang selalu berubah seringkali menyebabkan persepsi interpersonal menjadi salah (Rakhmat Jalaludin:1998). Si Anti hari ini berkenalan dengan Budi, tetapi karena Budi sedang tertimpa musibah, Budi terlihat judes. Persepsi Anti, yang baru berkenalan dengan Budi, bisa jadi keliru. Kita menduga karakteristik orang lain dari petunjuk-petunjuk eksternal yang dapat diamati. Petunjuk-petunjuk itu adalah deskripsi verbal dari pihak ketiga, petunjuk proksemik, kinesik, wajah, peralinguistik, dan artifaktual (Rakhmat Jalaludin:1998).
Duncan menyebutkan terdapat enam jenis pesan nonverbal: (1) kinesik atau gerak tubuh (2) paralinguistik atau suara (3) proksemik atau penggunaan ruangan personal dan social (4) olfaksi atau penciuman (5) sensitivitas kulit (6) factor artifaktual seperti pakaian, kosmetik, dan lain sebagainya. Menurut klasifikasi Leathers, dengan sedikit perubahan, ia membagi pesan nonverbal ke dalam tiga kelompok besar, yaitu: pesan nonverbal visual meliputi: kinesik, proksemik, dan artifaktual; pesan nonverbal auditif, terdiri dari pesan paralinguistic; dan pesan nonverbal nonvisual nonauditif yang artinya tidak terdengar tidak terlihat dan tidak berupa kata-kata, yaitu: sentuhan dan penciuman (Rakhmat Jalaludin,1998:289).
Pemahaman akan komunikasi nonverbal seseorang dapat membantu kita dalam memaknai persepsi interpersonal lawan bicara kita Dapat dijelaskan berdasarkan petunjuk nonverbal mengenai persepsi interpersonal. Untuk membentuk persepsi terhadap seseorang kita membutuhkan petunjuk seperti petunjuk kinesik, pesan yang menggunakan gerak-gerik tubuh kita, dalam buku Jalaludin Rakhmat ada tiga komponen utama dalam pesan kinesik, yaitu: pesan fasial yaitu pesan dengan menggunakan air muka yang dapat menunjukkan setidaknya sepuluh makna antara lain: kebahagiaan; terkejut; kesedihan; kemuakkan; dan lain sebagainya. Seorang ahli komunikasi nonverbal, Dale G. Leathers (1976:21), menulis:
Wajah sudah lama menjadi sumber informasi dalm komunikasi interpersonal. Ini alat yang sangat penting untuk menyimpulkan makna. Dalam beberapa detik, ungkapan wajah dapat menggerakkan kita ke puncak keputusan. Bila kita menelaah wajah sahabat dan rekan kita untuk perubahan-perubahan halusdan nuansa makna dan mereka pada gilirannya menelaah kita.(Rakhmat Jalaludin, 1998:87)
Bila kita berbicara dengan orang yang raut wajahnya penuh senyuman dapat dengan mudah kita simpulkan bahwa orang itu ceria, contoh lain adalah pemain sinetron yang memerankan tokoh antagonis dirias sedemikian rupa agar wajahnya terlihat galak. Hal ini akan menimbulkan kesan bahwa ia benar-benar jahat; pesan gestural yaitu pesan dengan gerakan anggota tubuh kita seperti mata atau tangan utuk mengkomunikasikan makna. Isyarat tangan merupakan salah satu bentuk komunikasi non verbal, yang penting setelah isyarat wajah, (L.Tubbs, Stewart. Sylvia Moss,1996) Misalnya orang yang mengacungkan jari tengahnya ketika berkomunikasi dapat dianggap tidak sopan bahkan menghina. Oleh karena itu, televisi sering melakukan sensor untuk tayangan yang terdapat adegan yang kurang sopan seperti ini. Pesan postural, berhubungan dengan keseluruhan badan. Misalnya orang yang tinggi hati biasanya memiliki postur tegap, mendangak, terkadang bertolak pinggang., orang yang berjalannya selalu melihat ke bawah biasanya rendah diri dan sebagainya. Menurut penelitian yang ditulis dalam buku tersebut, pengamatan lewat petunjuk kinesik adalah cara yang paling cermat dalam menghasilkan persepsi, karena petunjuk kinesik adalah yang peling sulit dikendalikan atau dengan kata lain muncul secara reflex.
Kemudian, petunjuk proksemik berhubungan dengan pengaturan jarak dan ruang social. Dalam berkomunikasi kita membuat jarak yang menunjukkan tingkat keakraban kita pada seseorang. Jarak bila kita berbincang-bincang dengan sahabat tentu berbeda dengan jarak bila kita berbicara dengan orang asing yang menanyakan alamat kepada kita. Edward T.Hall mambagi jarak berkomunikasi ke 4 kategori, yaitu: jarak public, jarak social, jarak, personal,dan jarak akrab (Rakhmat Jalaludin, 1998: 83). Sebagai ilustrasi, kita sedang berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan, kemudian kita melihat kekasih teman kita sedang berbincang-bincang dengan orang lain. Hal ini memerlukan pemahaman akan jarak dan ruang social, bila ia berbicara dengan jarak yang sangat dekat atau jarak akrab maka bias jadi kekasih teman kita sedang berselingkuh. Dengan ilustrasi di atas maka, pemahaman akan komunikasi nonverbal sangat membantu untuk memaknai persepsi interpersonal terhadap seseorang.
Petunjuk artifaktual dingkapkan melalui penampilan. Berupa pakaian, aksesoris, parfum, make up, dan lain sebagainya. Seorang yang menggunakan pakaian dan pelengkapnya yang terlihat mahal, akan menimbulkan persepsi bahwa ia adalah wanita shopisticated. Dalam upacara 17 Agustus di istana Negara misalnya, Ibu Negara dan para wanita yang menghadiri upacara tersebut terlihat memakai kebaya. Hal ini menimbulkan pandangan bahwa mereka menghormati dan menghargai bangsa Indonesia dengan menggunakan kebaya yang notabene merupakan budaya bangsa Indonesia. Contoh lainnya, dalam beberapa kesempatan yang berhubungan dengan partainya seperti kampanye partai PDIP, Megawati Soekarnoputri, selalu menggunakan busana berwarna merah yang melambangkan partainya menimbulkan persepsi bahwa ia menjunjung tinggi partai yang menaunginya. Almarhum Mbah Surip yang kerap tampil bak musisi Bob Marley, ini menimbulkann persepsi kita bahwa Mbah Surip adalah penyanyi reggae.
Petunjuk paralinguistic, sesuatu yang digunakan orang untuk menyampaikan lambang-lambang verbal. Misalnya dialek, tempo berbicara, dan tinggi rendahnya suara. Persepsi yang dapat dibentuk misalnya, seseorang yang gaya berbicaranya tersendat-sendat atau istilahnya gagap, cenderung tidak pede. Petunjuk paralinguistic juga menunjukkan keadaan emosi komunikator, misalnya ketika kita sedang marah, suara kita cenderung keras dan nada kita meninggi; jika sedang terharu, suara kita bergetar dan pelan. Nada suara nampaknya tidak mempengaruhi jumlah informasi yang ditukar, tetapi jelas mempengaruhi sikap komunikan kepada komunikator. ( L.Tubbs, Stewart. Sylvia Moss,1996, hal 147). Kita menanyakan sesuatu hal kepada teman kita, tetapi teman kita menjawab dengan nada suara yang tinggi dan intonasi yang kasar, maka sedikit banyak hal ini akan mempengaruhi sikap kita kepadanya kemudian. Oleh karena itu, ketika kita sudah tau keadaan emosi seseorang, hendaknya saat berkomunikasi, kita memilh cara berkomunikasi yang tepat.
Dengan memahami komunikasi nonverbal kita terhadap seseorang, dengan mudah kita dapat membentuk persepsi interpersonal kita terhadap orang lain. Tetapi bila kita tidak cermat dalam memahami komunikasi nonverbal seseorang maka yang terjadi adalah kegagalan komunikasi. Dapatkah anda bayangkan jika anda salah menilai seseorang karena anda menilai orang itu dari penampilannya? Seperti banyak orang yang mencibir gaya berpakaian Indra Bekti yang berlebihan atau disebut lebay. Sebagai seorang pria gaya berpakaiannya terlalu berlebihan, tak ayal banyak orang yang mempersepsikan ia bencong. Namun, kenyataan ia laki-laki normal. Ini seringkali terjadi dimana kegagalan kita dalam memahami komunikasi nonverbal akan berbalik menghancurkan hubungan interpersonal kita. Suatu ketika anda menjumpai kekasih anda berpelukan dengan orang lain kemudian anda memutuskan hubungan anda, tapi ternyata anda salah, ia sebenarnya sedang berpelukan dengan teman lamanya yang sudah lama tidak berjumpa.
Kemudian persepsi interpersonal mampengaruhi hubungan interpersonal kita. Seseorang dengan bahasa tubuh yang lincah, mimik wajah yang ramah, intonasi suara yang lembut, tentu menimbulkan persepsi bahwa orang dengan karakter seperti itu ramah, dengan karakter seperti itu orang akan lebih mudah mendapat teman. Kita tentu lebih senang jika berkenalan dengan orang yang ramah daripada orang yang judes atau ketus. Seorang tamu hotel akan merasa nyaman bila dilayani oleh resepsionis yang murah senyum dan sopan. Seperti halnya bila kita mengikti tes wawancara kerja. Untuk memberikan persepsi yang baik terhadap diri kita tentu kita harus memaksimalkan penampilan kita, memakai pakaian yang baru, memakai sepatu yang nyaman, dan lain-lain. Hal ini berpengaruh pada pembentukan kesan. Melalui teori atribusi misalnya, atribusi adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik seseorang dengan melihat perilaku yang tampak (Rakhmat, Jalaludin,1998). Azhari bersaudara merupakan keluarga public figure yang banyak menimbulkan persepsi yang berbeda-beda dalam masyarakat. Sebut saja Rahma Azhari, Sarah Azhari, Ayu Azhari ketiga putri dari klan Azhari ini sangat terkenal di dunia maya. Berbagai pose sensual mereka marak beredar di masyarakat, dari yang setengah telanjang sampai telanjang. Kita melakukan atribusi bahwa mereka keluarga yang berbudaya pergaulan bebas, dilihat dari perilaku yang tampak dari gambar-gambar tersebut.
Dari semua yang sudah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa pemahaman akan komunikasi nonverbal lawan bicara sangat membantu dalam pembentukan dan pemahaman persepsi interpersonalnya. Pemahaman komunikasi nonverbal dapat dilihat dari beberapa petunjuk seperti petunjuk proksemik, kinesik, wajah, peralinguistik, dan artifaktual. Petunjuk yang paling cermat untuk menuntun kita dalam menentukan persepsi terhadap orang lain adalah petunjuk kinesik. (Rakhmat Jalaludin:1998). Tetapi dalam menentukan persepsi kita harus benar-benar cermat, karena kalau tidak, maka akan timbul kegagalan komunikasi yang menyebabkan rusaknya hubungan kita dengan orang lain.
Daftar Pustaka
Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998
Mulyana, Deddy, Suatu Pengantar Ilmu Komunikasi, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2001
Stewart L. Tubbs, Sylvia Moss; penerjemah: Deddy Mulyana, Human Communication II : Konteks-Konteks Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996
Wirawan, Sarlito, Berkenalan dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang, 1980
A PART OF MY LIFE 1
ODONK teman sekamar, teman kelas, teman se genk(gonk) *najis hahaha*, teman curhat *alahhh*, pokonya semuanya PINTE tetangga sebelah gue yang bawel tapi oke huahaha
IMEK & AMEK well, mereka genk(gonk) *krik-krik* gue..huahahah kita terkabung dalam sodommi sebuah komunitas anak ilang yang terdampar di undip..
SUKMI dia temen kos gue dan teman hidup gue disini, cinta mati sama pacarnya the one only tommy
DEICO, AGNES dua orang ini temen hidup gue sengsara dan senang bareng!!!! huuuu
iloveyouall!*cup